Tujuan menikah adalah untuk menjalin sebuah hubungan dalam jangka waktu yang sangat lama. Bila memungkinkan sepanjang usia hingga ajal memisahkan. 

Demikian yang diharapkan sepasang suami istri ketika berikrar mengarungi mahligai rumah tangga bersama. Walaupun pada perjalanannya banyak juga yang tidak sampai pada tujuan.

Karena adanya harapan yang panjang terhadap usia pernikahan, islam mengajarkan kita untuk berhati-hati dalam memih pasangan yang hendak diajak untuk hidup bersama. 

Beginilah cara menentukan pasangan hidup dalam islam

Seorang muslim atau muslimah dalam menentukan calon pendamping hidup tidaklah seperti memilih barang yang ketika merasa bosan maka bisa dibuang kapan saja. 

Akan tetapi memerlukan waktu yang lama karena harus sesuai benar dengan syariat islam. Harus cermat, karena apabila seorang muslim/muslimah sudah menjatuhkan pilihan kepada pasangannya, maka harus benar-benar menjadi bagian dalam hidupnya. 

Baca juga : Ciri-ciri wanita yang tidak layak dijadikan istri dalam islam

Wanita yang dipilih nantinya akan menjadi istri atau ibu bagi anak-anaknya. Demikian pula pria yang akan menjadi suami atau pemimpin rumah tangga, harus bertanggung jawab dalam menghidupi (memberi nafkah) anak istrinya. 

Maka jangan sampai terjadi penyesalan di kemudian hari setelah pernikahan terlanjur dilangsungkan. Lalu seperti apakah kriteria-kriteria yang disyariatkan oleh islam dalam memilih calon istri atau suami?

Beginilah cara menentukan pasangan hidup dalam islam

Dalam memilih calon istri, islam telah memberikan beberapa petunjuk, di antaranya calon istri harus memiliki dasar pendidikan agama dan berakhlak baik. Ini adalah faktor yang paling dominan dan menentukan. 

Karena islam merupakan agama fitrah dan moral yang mulia, maka suatu pernikahan harus berasaskan tuntunan sifat-sifat mulia, nilai-nilai luhur dan etika yang baik. Rasulullah SAW menilai bahwa wanita solehah merupakan karunia terbesar bagi laki-laki, sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra.

Penting : Akibat salah pilih pasangan dalam islam

“Empat perkara, yang apabila dianugerahkan kepada seseorang, maka berarti dia mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat yaitu hati yang pandai bersyukur, yang sering berzikir, tubuh yang bersabar atas musibah, dan istri yang tidak menganiaya suaminya (bisa menjaga diri dan harta suaminya). HR. Thabrani

Kemuidian Rasulullah SAW menjelaskan secara rinci dari sifat wanita shalihah, sebagaimana diriwayatkan oleh abu umamah ra. : 

“Setelah taqwa kepada Allah Azza wa jalla seseorang mukmin tidak mendapatkan faedah sesuatu yang lebih baik daripada mempunyai istri yang soleha yang apabila diperintah mentaatinya, bila dipandang menyenangkan, bila disumpah (perjanjian awal pernikahan) dia menepatinya dan bila ditinggal ia menjaga diri dan harta suaminya”. HR Ibnu Majjah

Wanita yang salihah adalah wanita yang mengerti tentang agama dan mengetahui tanggungjawabnya sebagai istri dan ibu. Sebagaimana sabda rasulullah SAW :

“Dari Abu hurairah ra dari Rasulullah SAW beliau bersabda : “perempuan itu dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya. Dan pilihlah olehmu wanita yang baik agamanya niscaya kamu bahagia.” (Muttafaqun alaih).

Dalam hadits tersebut ditekankan bahwa istri yang beragama lebih penting dripada kriteria lainnya. Allah SWT berfirman yang artinya :

“Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musryk, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik daripada wanita musryk walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musryk (dengan wanita-wanitab beriman) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik daripada musryk walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka sedangkan Allah mengajak ke syurga dan ampunan dengan izinnya. Dan Allah menerangkan ayat-ayatNya (Perintah-perintahNya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran. (QS. Al-baqarah ayat 221)

Wanita yang memiliki ilmu agama tentu akan berusaha menjadi wanita yang solehah dan taat kepada Allah SWT. Sedangkan wanita salehah adalah pilihan yang paling tepat bagi laki-laki saleh.

Beginilah cara menentukan pasangan hidup dalam islam

Baca juga : Beginilah deskripsi istri yang baik menurut Islam

Islam juga menganjurkan agar dalam memilih istri adalah seorang wanita yang penyayang yang nantinya akan banyak melahirkan anak. Dan dalam memilih wanita yang banyak melahirkan anak ada dua hal yang perlu diketahui :
  1. Memperhatikan kesehatan fisik dan penyakit-penyakit yang menghalangi kehamilan. untuk mengetahui hal itu dapat meminta bantuan kepada ahlinya. Oleh karena itu seorang wanita yang memiliki kesehatan yang baik dan fisik yang kuat biasanya mampu melahirkan anak banyak, di samping danapat memikul beban rumah tangga juga dapat menunaikan kewajiban mendidik anak serta dapat menunaikan tugas sebagai istri dengan sempurna.
  2. Melihat keadaan ibu nya dan saudara-saudaranya yang telah menikah. Jika mereka termasuk wanita-wanita yang banyak melahirkan anak, maka wanita itu pun akan demikian juga.
  3. Sebaiknya memilih istri yang masih gadis terutama bagi pemuda yang masih perjaka. Agar terhindar dari perselisihan akibat perbedaan pemahaman. Selain itu akan memper erat tali cinta kasih suami istri karena seorang gadis akan memberikan cinta sepenuhnya terhadap laki-laki yang pertama kali melindunginya. Jika seorang janda maka biasanya akan membanding bandingkan dengan suaminya terdahulu. Jika suami ke dua tidak lebih baik daripada suami pertama maka akan menjadi perkara. Rasulullah SAW menjelaskan sebagai hikmah menikahi seorang gadis. Dari jabir dia berkata saya telah menikah dan kemudian saya mendatangi rasulullah SAW dan beliau bertanya : “Apakah sudah menikah ? Jabir menjawab : “Ya, sudah”, Bertanya Rasulullah, : “Perawan atau janda?” Maka jabir menjawab “Janda ya rasulullah” Rasulullah bersabda “Maka mengapa engkau tidak menikahi gadis perawan? kamu bisa bermain dengannya dan dia bisa bermain denganmu”.
  4. Mengutamakan orang yang tidak ada hubungan kekerabatan. Hal ini dimaksudkan untuk keselamatan fisik keturunan dari penyakit-penyakit yang menulara tau cacat secara hereditas, atau anak dalam keadaan lemah atau mewarisi cacat kedua orang tuanya dan penyakit-penyakit nenek moyangnya. Selain itu untuk memperluas tali kekeluargaan dan mempererat tali ikatan sosial.

Islam juga memberikan kriteria bagi seorang muslimah dalam menentukan pasangan hidupnya. Yang pertama tentulah harus seorang muslim karena itu merupakan hal utama untuk memperoleh kebahagiaan dunia akhirat.

Yang ke dua baik ilmu agamanya dan baik pula akhlaknya, dan seorang yang taat menjalankan perintah agama. Rasulullah SAW bersabda : “Apabila kamu sekalian didatangi oleh seorang yang dien dan akhlaknya kamu ridhai maka kawinlah dengannya. Jika kamu sekalian tidak melaksanakannya maka akan menjadi fitnah di muka bumi ini dan tersebarlah kerusakan”. HR. At Tirmidzi

Islam memiliki pertimbangan dan ukuran tersendiri dengan meletakannya pada dasar takwa dan akhlak, serta tidak menjadikan kemiskinan sebagai celaan dan tidak pula menjadikan kekayaan sebagai pujian.

Laki-laki yang memiliki keistimewaan adalah laki-laki yang mempunyai ketakwaan dan keslehan akhlak. Dia mengetahui hukum-hukum Allah tentang bagaimana memperlakuka istri, berbuat baik padanya, dan menjaga kehormatan diri serta agamanya sehingga dengan demikian di dapat menjalankan kewajibannya  dengan sempurna di dalam membina rumah tangga. Jika dia merasa ada kekurangan pada istri yang dia tidak sukai maka dia segera mengingat sabda rasulullah SAW :

Dari abu hurairah ra berkata, bersabda rasulullah SAW : “Jangan membenci seorang mukmin (laki-laki) pada mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai.” HR. Muslim

Beginilah cara menentukan pasangan hidup dalam islam

Masih tentang memilih calon suami berdasarkan ketakwaannya, alhasan bin ali rahimhullah pernah berkata kepada seorang laki-laki : “kawinilah putrimu dengan laki-laki yang bertaqwa, sebab jika laki-laki itu mencintainya maka di akan memuliakannya, dan jika tidak menyukainya maka di atidak akan menzaliminya.” Untuk dapat mengetahui agama dan akhlak calon suami bisa dengan cara mengamati kehidupannya sehari-hari atau bertanya kepada orang-orang dekatnya misalnya tetangga, sahabat atau saudara dekatnya.

Islam melarang menyambung tali perkawinan antara dua hati dan dua aqidah yang bertentangan. Sebab nilai akhir dari pernikahan bukanlah sekedar pelampiasan seksual, melainkan adanya kesamaan arah dalam mengarungi bahtera hidup. Itulah rahasia islam, kenapa mengharamkan kawin dengan orang yang berbeda agama, karena tidak akan terjalin kebahagiaan rohani.

Demikianlah islam mengajarkan caara untuk memilih calon pasangan hidup. Kesempurnaan islam telah menuntun umatnya dalam setiap langkah amalannya dengan tuntunan yang baik agar selamat dalam kehidupan dunia dan akhiratnya.

Post Comment