Pernah dengar istilah kontaktor? Bagi orang-orang yang memang bergelut di dunia kelistrikan mungkin sudah biasa mendengar dan mengutak atik komponen bernama kontaktor ini. Tapi bagi kita yang awam, atau adik-adik yang masih duduk di bangku STM, mungkin akan bertanya-tanya apa itu kontaktor dan apa fungsinya.
Pengertian kontaktor
Kontaktor (contactor) adalah salah satu komponen sistem kontrol yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan suplay daya listrik menuju beban listrik 3 phase secara magnetis.
Mitsubishi SN-10 |
Penjelasan prinsip kerja kontaktor
Kontaktor sebenarnya memiliki prinsip kerja yang sama dengan sakelar-sakelar lampu yang ada di rumah kita. Bedanya, Jika pada sakelar lampu hanya memiliki 1 pasang terminal saja, maka pada kontaktor terdiri dari 3 pasang terminal (input dan output).
Selain itu, kontaktor standard pada umumnya juga memiliki masing-masing 1 pasang kontak bantu NO (Normally open) dan NC (Normally close). Kontak bantu NC nantinya akan berfungsi sebagai indikator off dan kontak bantu NO akan berfungsi sebagai indikator ON dan rangkaian holding.
Baca juga : Apa itu relay proteksi dan bagaimana cara kerjanya?
Perumpamaan kontaktor dengan sakelar ini sebenanrnya untuk mempermudah kita memahami prinsip kerjanya. Karena kita yang awam terkadang akan lebih mudah memahami sesuatu hal yang baru jika diumpamakan dengan sesuatu yang telah biasa kita alami dalam hidup kita sehari-hari.
Selain perbedaan jumlah terminal, perbedaan mendasar antara kontaktor dengan sakelar lampu adalah cara mengoperasikannya.
Baca juga : Apa itu TOR (thermal overload relay) dan bagaimana cara kerjanya?
Jika pada sakelar lampu yang menggerakan kontak input dan output adalah kita sendiri (manual) dengan cara menekan tuas sakelar ke atas dan ke bawah, maka pada kontaktor peroses on off nya dilakukan secara magnetis oleh medan magnet dari lilitan kontaktor yang dialiri arus pada coil A1 dan A2, yang mana A1 dihubungkan ke Line sumber sedangkan A2 nya dihubungkan ke netral (0). Atau bisa sebaliknya. Kontaktor memiliki prinsip kerja yang sama persis dengan relay.
Baca juga : Apa itu relay dan bagaimana prinsip kerjanya?
Selain itu, perbedaan yang mencolok antara kontaktor dan sakelar lampu yakni pada beban yang disuplay.
Jika pada sakelar lampu bebannya adalah lampu biasa sebagaimana namanya, maka pada kontaktor bebannya adalah beban listrik berkapasitas daya besar seperti motor-motor listrik 3 phase dll.
Agar lebih mudah dipahami, coba perhatikan gambar berikut.
Gambar di atas adalah sebuah sakelar lampu yang terdiri dari 1 buah terminal input (line in warna hitam) dan 1 buah terminl output (Line out warna merah/load).
Ketika kita ingin membuat rangkain ON OFF menuju lampu, kita bisa melakukannya dengan cara menghubungkan Line sumber menuju input sakelar kemudian menghubungkan output sakelar menuju fitting lampu. Adapun netral nya langsung menuju fitting lampu.
Adapun gambar di atas adalah sebuah kontaktor standard merk Mitsubish (SN-10) yang terdiri dari 6 pasang terminal. 3 pasang terminal untuk jalur power utama, 1 pasang terminal NO, serta 2 buah terminal coil (lilitan) A1 dan A2 sebagaimana yang saya sebutkan di atas.
Berikut adalah keterangan terminal pada kontaktor Mitsubishi SN-10
Main terminal input : L1 (1), L2 (3), dan L3 (5)Main terminal output : T1 (2), T2 (4), dan T3 (6)Terminal bantu (NO) : 13 (in) dan 14 (out)Terminal koil : A1 dan A2
Jika kita akan menggunakan kontaktor ini untuk menghidupkan dan mematikan motor listrik 3 phase, maka kita hanya perlu menghubungkan power dari sumber listrik 3 phase pada terminal input (L1, L2, dan L3) dan menghubungkan power menuju ke motor listrik pada terminal output (T1, T2, dan T3).
Lalu menghidupkannya bagaimana?
Nah, disinilah peran dari terminal A1 dan A2 (coil / lilitan kontaktor). Jika kita ingin menghidupkan motor tersebut, maka kita harus memberikan catu daya ke coil kontaktor A1 dan A2. Saat catu daya diberikan, maka pada coil tersebut akan timbul medan magnet yang secara otomatis akan menarik pelatuk-pelatuk terminal dari posisi open ke close atau dari close ke open.
Bahasa kasarnya, agar L1 terhubung dengan T1, L2 terhubung dengan T2, dan L3 terhubung dengan T3 sehingga listrik dari sumber terhubung ke motor dan motor menyala.
Terus mematikannya bagaimana? Tinggal putus arus yang menuju koil A1 dan A2 maka terminal kontaktor akan kembali ke posisi semula alias memutuskan catu daya menuju motor listrik tersebut.
Demikian artikel kali ini, jika ada sanggahan ataupun pertanyaan, bisa disampaikan lewat komentar di bawah ya. Mohon bantu share jika artikel ini anda anggap bermanfaat. Terimakasih..
Tks,sangat membantu pd siapa sj yg mau belajar.great
Alhmdllah trmkasih knjungan dn komentarnya mas hasan…
terimakasih, saya terbantu sekali
Novi
Bagus juga ni artikel
sangat bermanfaat
masama mbak Novi
Makasih,,
Alhamdulillah