Aqidah atau iman yang dimiliki seseorang tidak selalu sama dengan yang dimiliki orang lain, ia memiliki tingkatan-tingkatan tertentu tergantung pada upaya orang itu, sebab iman pada dasarnya berkembang, ia bisa tumbuh subur atau sebaliknya, kalau tidak dipelihara akan berkurang, mengecil atau bahkan hilang sama sekali.

Aqidah berasal dari kata Aqada, Ya’qidu, Aqdatan yang artinya adalah tali pengikat antara sesuatu dengan yang lainnya, sehingga menjadi sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika masih bisa dipisahkan berarti belum terdapat pengikat dan sekaligus berarti belum ada aqidahnya. Dalam pembahasan yang masyhur aqidah diartikan sebagai iman, kepercayaan atau keyakinan.

Dalam kajian Islam, arti aqidah adalah tali pengikat batin manusia dengan yang diyakininya sebagai Tuhan yang Esa yang patut disembah dengan Pencipta serta Pengatur alam semesta ini.  Aqidah sebagai sebuah keyakinan kepada hakikat yang nyata yang tidak menerima keraguan dan bantahan. Apabila kepercayaan terhadap hakikat sesuatu itu masih ada unsur keraguan dan kebimbangan, maka tidak disebut aqidah. Jadi aqidah itu harus kuat dan tidak ada kelemahan yang membuka celah untuk dibantah.

Baca juga : Pengertian aqidah Islam

Tingkatan-tingkatan aqidah

Tingkatan-tingkatan aqidah tersebut adalah :

Tingkat taqlid

Yakni tingkat di mana keyakinan didasarkan atas pendapat orang yang diikutinya tanpa difikirkan lagi.

Tingkat yakin

Yakni tingkat keykakinan yang didasarkan atas bukti, dan dalil yang jelas, tetapi belum sampai menemukan hubungan yang kuat antara obyek keyakinan dengan dalil yang diperolehnya, sehingga memungkinkan orang terkecoh oleh sanggahan-sanggahan atau dalil-dalil lain yang lebih rasional dan mendalam.

Tingkat Ainul yakin

Yakni tingkt keyakinan yang didasarkan atas dalil-dalil rasional, ilmiah dan mendalam, sehingga mampu membuktikan hubungan antara obyek keyakinan dengan dalil-dalil serta mampu memberikan argumentasi yang rasional terhadap sanggahan-sanggahan yang datang, sehingga tidak mungklin terkecoh oleh argumentasi lain yang dihadapkan kepadanya.

Tingkatan haqul yakin

Yakni tingkat keyakinan yang di samping didasarkan atas dalil-dalil rasional, ilmiah dan mendalam, dan mampu membuktikan hubungan antara obyek keyakinan dengan dalil-dalil serta mampu memberikan argumentasi yang rasional dan selanjutnya dapat menemukan dan merasakan keyakinan tersebut melalui pengalaman agamanya.

    Post Comment