Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan seputar kWh meter yang sering dikeluhkan pelanggan PLN.

Benarkah pasang listrik sendiri ke PLN lebih boros tokennya dibanding pasang lewat calo?

Baca juga : Tips menghehemat listrik yang benar!

Benarkah pasang listrik sendiri ke PLN lebih boros tokennya dibanding pasang lewat calo?
Sebenarnya, hemat tidaknya token listrik prabayar tidak ada kaitannya dengan pasang sendiri ke PLN ataupun lewat calo (mitra PLN). Hemat tidaknya penggunaan listrik tergantung dari 2 hal :
  1. Jenis kWh meternya. Apakah termasuk kWh meter subsidi atau non subsidi
  2. Jumlah beban listrik dan lama waktu pemakaian nya

Jenis kWh meter

Pelanggan dengan kWh meter subsidi jelas akan lebih irit penggunaan listriknya dibanding pelanggan non subsidi.

Sebagai contoh, berikut ini daftar perbandingan harga listrik per kWh untuk pelanggan subsidi dan non subsidi :

Jenis-jenis kWh meter dan besar dayanya

Dari tabel di atas terlihat jelas perbedaan harga listrik per kWh untuk ke 2 jenis pelanggan, yakni subsidi dan non subsidi.

Pada pelanggan subsidi dengan daya 450 VA misalnya, harga listrik per kWh cuman 250 perak. Murah asli 😁

Baca juga : Mesin cuci bocor? Ini penyebab dan solusinya!

Kemudian pelanggan subsidi dengan daya 900 VA, harga per kWh nya adalah Rp. 500. Sedangkan pada pelanggan non subsidi lebih dari 2x lipatnya yakni Rp. 1,352.

Sekarang umpamakan ke 2 pelanggan dengan daya yang sama yakni 900 VA hendak membeli token listrik dengan nominal yang sama yakni Rp. 200,000. Berapakah energy listrik yang akan diterima ke 2 nya?

Pelanggan subsidi 900 VA : 200,000 : 500 = 400 kWh
Pelanggan non subsidi 900 VA : 200,000 : 1,352 = 148 kWH

Bedanya cukup jauh bukan?

Jumlah beban listrik dan waktu penggunaanya

Sekarang kita bandingkan jika ke 2 pelanggan di atas hendak menggunakan listriknya untuk menyalakan beban-beban listrik dalam jumlah daya yang sama di rumah mereka.

Jumlah beban listrik dan waktu penggunaanya

Dari tabel di atas terlihat bahwa baik pelanggan subsidi maupun non subsidi memiliki beban listrik dengan total yang sama yakni 1.690 watt (1.69 kW).

Jika ke 2 pelanggan di atas menyalakan semua beban-beban listriknya masing-masing selama 8 jam per hari, maka berapa hari kah token listrik mereka akan habis?

Baca juga : Bagaimana sih listrik dihasilkan dan bisa sampai di rumah kita?

Di atas kita sudah mengetahui bahwa pelanggan subsidi memiliki token listrik sebesar 400 kWh, dan pelanggan non subsidi memiliki token listrik sebesar 148 kWh.

Total beban pelanggan baik subsidi maupun non subsidi adalah 1690 watt, atau jika dikonversi ke satuan kilo watt akan menjadi 1690/1000 = 1.69 kW

1.69 kW x 8 jam = 13.52 kWH (Total penggunaan token listrik per hari untuk pelanggan subsidi dan non subsidi yakni 13.52 kWh).

Lalu berapa hari kah token listrik pelanggan subsidi dan non subsidi tersebut akan habis?

Pelanggan subsidi = (400 kWh : 13.52 kWh) = 29.5 (30 hari).

Pelanggan non subsidi = (148 kWh : 13.52 kWh) = 10.9 (11 hari).

Jadi, dengan total beban yang sama yakni 1690 watt, token listrik pelanggan subsidi akan habis dalam waktu 30 hari. Adapun untuk pelanggan non subsidi, akan habis dalam waktu 11 hari saja.

Baca juga : kWh meter sering jeglek (trip)? Ini penyebabnya!

Jangan berkecil hati ya pelanggan non subsidi. Ketiadaan subsidi bagi anda merupakan tanda bahwa anda adalah orang mampu yang tidak butuh bantuan pemerintah. Hehe

Baca juga : Penjelasan dan kode lengkap kWh meter ITRON EM512

Agar penjelasan di atas lebih mudah dipahami, berikut saya sajikan dalam bentuk tabel.

Tabel perhitungan beban

Cara menghitung penggunaan daya listrik kwh meter

Simulasi di atas hanya sebagai contoh bagaimana sih energy listrik yang kita beli itu terpakai. Aktualnya, penggunaan listrik di rumah-rumah kita tidaklah se flat itu. Penggunaan energy listrik sangat random, baik daya maupun waktu penggunaanya.

Tapi jika anda ingin mencoba simulasi di atas sebagai pembuktian, silahkan saja. Caranya : 

  1. Ambil beberapa peralatan listrik anda sebagai sample. Catat brapa watt daya masing-masing setelah itu jumlahkan, totalnya berapa watt. Rencananya, misalkan anda akan menyalakan semua peralatan listrik tersebut selama 5 jam. Hitung berapa energy listrik yang akan terpaki seperti simulasi di atas. Jika sudah mendapatkan hasilnya, lanjut ke langkah no 2.
  2. Catat jumlah kWh saat ini yang tertera pada kWh meter.
  3. Jika sudah, nyalakan semua peralatan listrik tersebut selama 5 jam sesuai rencana pada point no 1.
  4. Setelah 5 jam, matikan semua peralatan listrik tersebut.
  5. Lihat dan catat jumlah kWh pada display kWh meter.
  6. Kurangi jumlah kWh pada point no 2 di atas dengan jumlah pada point no 5.
  7. Saat ini berarti anda sudah memiliki data real penggunaan energy listrik selama 5 jam sesuai angka yang tertera pada kWh meter.
  8. Bandingkan hasil pada point 7 dengan hasil perhitungan pada point no 1.
  9. Apakah aktualnya sesuai (mendekati) dengan hasil hitungan?
Untuk mendapatkan hasil yang sama persis antara hasil hitungan dengan angka yang ditunjukan pada kWh meter sepertinya tidak mungkin. Walau bagaimanapun, akan selalu ada perbedaan antara hasil perhitungan dengan hasil pengukuran. Tapi, hasil yang mendekati sudah cukup.    

Sejatinya, cara ini juga bisa kita gunakan untuk mengukur tingkat ketelitian pada kWh meter. Apakah angka energy listrik yang ditunjukan pada display sudah sesuai dengan yang kita gunakan atau tidak.

Baca juga : Berapa daya kWh meter untuk AC 1/2, 3/4, 1 dan 2 PK?

Apakah mengganti MCB pada kWh meter dengan yang lebih besar akan membuat tagihan listrik naik?

Sebelum berbicara tentang naik tidaknya tagihan listrik karena mengganti MCB pada kWh meter, satu hal yang harus kita pahami adalah TIDAK BOLEH sembarangan mengganti MCB pada kWh meter. Hal tersebut termasuk tindak pidana berdasarkan pasal 362 KUHP dan Undang Undang Ketenagalistrikan No 30 Tahun 2009 pasal 51 (ayat 3) yang berbunyi :

Setiap orang yang menggunakan tenaga listrik yang bukan haknya secara melawan hukum dipidana dengan pidana penjara paling lama 7(tujuh) tahun dan denda paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus jut rupiah).

Dahulu, saat kita rata-rata masih menggunakan kWh meter analog (pasca bayar), tindakan mengganti MCB ini memang sering terjadi. Penyebabnya ya karena para pelaku maunya pakai listrik sesuka hati tanpa ada batasan daya.

Secara teknis, mengganti MCB pada kWh meter analog memang sangat mudah. Berbeda dengan kWh meter digital (pra bayar). kWh meter analog tidak memiliki sistem proteksi layaknya meter prabayar.

Pada meter prabayar, membuka cover saja akan membuat kWh meter berhenti bekerja. Akan muncul eror PERIKSA yang membuat kita mau tidak mau harus menguhubungi pihak PLN untuk mengaktifkannya kembali. 

Baca juga : Begini cara reset kwh meter PERIKSA!

Selain itu, menaikan rating MCB pada meter prabayar juga tidak ada gunanya. Hal ini karena pada sistem elektronik meter prabayar sudah diatur batas daya yang bisa digunakan pelanggan. Saat daya yang digunakan melebihi kapasitas daya terpasang, maka meter prabayar akan otomatis memutus aliran listrik ke dalam rumah.

Sedangkan pada meter analog, hal itu tidak akan terjadi. kWh meter akan tetap bisa dinyalakan meskipun cover dan segel nya telah dibuka. Itulah sebabnya para teknisi yang tidak berfikir akan resiko masih bisa melakukan itu tanpa langsung diketahui pihak PLN.

Sayangnya, itu hanya masalah waktu. Secerdas apapun kita memodifikasi kWh meter, pihak PLN akan tetap bisa mendeteksi kecurangan yang kita lakukan. Jadi, sebaiknya tindakan-tindakan melawan hukum seperti itu kita hindari saja.

Apakah menaikan rating MCB membuat tagihan naik?

Sekarang, kita bahas tentang naiknya tagihan akibat mengganti MCB kWh meter.

Pada kWh meter analog, pembatas daya nya murni mengandalkan MCB. Tidak seperti meter digital. Mengganti MCB kWh meter analog dengan rating yang lebih besar akan membuat kapasitas daya pada kWh meter meningkat. 

Baca juga : Benarkah alat penghemat listrik itu bekerja?

Sebagai contoh. kWh meter dengan daya 450 VA menggunakan MCB dengan rating maksimum 2 ampere. Saat kita menggantinya dengan MCB 4 ampere, maka kapasitas daya kWh akan naik menjadi 900 VA.

Dengan kWh 900 VA, kita bisa menyalakan banyak beban-beban listrik yang tidak mampu dihandle oleh kWh meter 450 VA. Akibatnya, pemakaian listrik otomatis akan semakin meningkat.

Jika saat menggunakan meter 450 VA MCB akan trip jika arus sudah mencapai 2 ampere, maka dengan meter 900 VA, MCB akan tetap ON hingga arus maksimum 4 ampere.

Itulah alasan sederhana kenapa tagihan listrik akan naik jika kita mengganti MCB dengan rating yang lebih besar.

Bagaimana cara mencegah sengatan listrik dan listrik konslet?

Sengatan listrik terjadi saat kita menyentuh bagian kabel (penghantar) bertegangan dan di saat yang sama kaki kita menyentuh lantai/tanah. Hal itu akan membuat arus listrik dari penghantar mengalir melalui tubuh kita ke tanah.

Jika anda bertanya bagaimana cara agar tidak tersengat listrik ya jangan pegang kabel bertegangan.

Dalam kondisi tertentu kadang kita memang secara tidak sengaja menyentuh sesuatu yang bertegangan, misalnya peralatan-peralatan elektronik yang pada body nya terdapat arus bocor, rangka baja ringan yang bersinggungan dengan kabel tanpa isolasi, dll.

Hal ini sudah saya bahas pada artikel berikut : Peralatan listrik nyetrum saat disentuh? Ini penyebab dan solusinya. Silahkan dibaca.

Bagaimana dengan listrik konslet? Apa maksudnya?

Dalam dunia kelistrikan profesional, konslet dikenal dengan istilah short circuit (hubung singkat).

Konslet (hubung singkat) adalah kondisi di mana phase/line (bagian bertegangan) terhubung langsung dengan netral (bagian tidak bertegangan).

Cara mencegah short circuit adalah memastikan bahwa antara kabel line dengan netral tidak terhubung sama sekali.

Dikembangkan di Indonesia terutama daerah pelosok yang belum terjamah listrik dari PLN adalah?

Jawabannya adalah PLTS (pembangkit listrik tenaga surya). Dikenal juga dengan istilah solar cell / Solar PV/ cel photovoltatic.

PLTS adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang memanfaatkan cahaya matahari untuk dirubah menjadi listrik arus searah (DC).

Saat ini, PLTS tidak hanya menjadi solusi terbaik buat daerah-daerah pedalaman yang belum terjamah lsitrik PLN, tapi juga sudah mulai digunakan pada industri-industri dan rumah-rumah sipil denga tujuan menurunkan cost (biaya) listrik dari PLN.

Di daerah-daerah pedalaman, PLTS dibuat dengan sistem off grid (stand alone). Artinya listrik yang digunakan benar-benar megandalkan listrik dari PLTS yang tersimpan pada baterai.

Baca juga : Cara memperbaiki lampu LED rusak!

Sedangkan pada industri/rumah-rumah yang sudah ada jaringan PLN nya, sistemnya dibuat ON grid. Artinya daya yang dihasilkan PLTS disyncron dengan PLN. Ketika siang, listrik yang digunakan adalah dari PLTS. Sedangkan pada malam hari, di mana tidak ada lagi cahaya matahari, maka lsitrik yang digunakan adalah dari PLN. 

Alat yang digunakan untuk mengubah listrik DC ke AC agar bisa disyncron dengan listrik PLN bernama inverter.

Salah 1 perbedaan antara sistem ON grid dengan OFF grid adalah pada baterainya. Sistem OFF grid menggunakan baterai sebagai media penyimpanan daya yang dihasilkan. Sedangakn sistem ON grid hanya bisa digunakan saat dikopel dengan sumber lain semisal PLN dll.

Kenapa ya token listrik yang saya masukan ke meteran listrik beberapa kali mengalami kegagalan terus?

Kasus gagal isi token listrik memang banyak terjadi. Hal ini menandakan bahwa kWh meter perlu update KRN (Key register number). Update KRN dilakukan melalui aplikasi KCT (Key change token) mobile oleh petugas PLN.

Fungsi melakukan update KRN ini adalah selain agar bisa memasukan token listrik yang sudah dibeli, juga agar pelanggan meter prabayar tidak diblokir pada tahun 2024 karena belum update KRN.

Sebagai informasi tambahan, mulai tahun 2015 hingga kini, PLN secara bertahap memang telah melakukan upgrade kWh meter di seluruh indonesia. Hal ini karena banyak kWh meter sudah berusia tua.

Baca juga : Penjelasan dan kode lengkap kWh meter HEXING

Menurut keterangan PLN, kWh meter yang sudah berusia di atas 10 tahun (prabayar) dan 15 tahun (pascabayar) harus ditera ulang atau ganti baru karena dikhwatirkan sudah tidak lagi akurat dalam mengukur pemakaian energi listrik. Jika kWh meter tidak akurat, maka akan ada pihak yang akan dirugikan. Entah itu kita sebagai pelanggan PLN atau PLN itu sendiri.

Emang bisa ya menggunakan kWh meter atas nama / NIK orang lain?

Ditinjau dari sisi teknis, menggunakan kWh meter (khususnya prabayar) atas nama orang lain jelas bisa. Hal ini juga bisa dibuktikan dengan banyaknya pelanggan yang sampai saat ini masih menggunakan kWh meter bukan atas namanya.

Hal ini biasanya terjadi pada kWh meter subsidi. Mereka yang masuk kategori mampu biasanya ingin menggunakan kWh meter subsidi juga supaya lebih irit. Akhirnya mereka mulai mencari dan membeli kWh meter subsidi yang harusnya jadi hak orang lain. Di sinilah letak permasalahannya.

Sebenarnya, kWh meter itu bukan milik kita. kWh meter merupakan aset negara. Kita hanya pinjam pakai. Secara aturan, kWh meter tidak boleh diperjual belikan dengan alasan apapun. 

Jika anda mengalami hal ini, yakni NIK anda terpakai untuk kWh meter yang digunakan orang lain, dan anda memang merasa tidak pernah terlibat dalam kasus itu, maka silahkan lapor PLN terdekat. kWh meter tersebut bisa anda ambil alih.

Beda cerita jika anda memang secara sengaja menjual kWh meter atas NIK anda ke orang lain. Maka anda juga akan mengalami resiko yang sama dengan si pembeli kWh meter.

PLN juga secara tegas melarang aksi-aksi semacam itu karena masuk dalam ranah hukum pidana.

Apakah tidak boleh tetangga minta sambungan listrik dari tetangga sebelahnya menurut aturan PLN atau undang undang tentang PLN?

Boleh. Tidak ada aturan yang melarang anda untuk berbagi listrik dengan tetangga selama bukan mencuri listrik atau hal-hal yang dilarang lainnya.

Jika anda memiliki kWh meter dengan kapasitas daya yang besar, dan secara aktual bisa digunakan dengan tetangga secara bersamaan ya silahkan saja.

Yang perlu diperhatikan mungkin adalah bagaimana kesepakatan terkait biaya token/tagihan listrik. Ini harus diatur dan disepakati dengan sangat hati-hati karena biasanya, segala hal yang berhubungan dengan uang itu rentan masalah.

Baca juga : Kenapa burung tidak tersengat listrik saat bertengger di kabel tegangan tinggi?

Jika anda dan tetangga sebelah merasa khawatir kelak akan mengalami konflik karena tagihan listrik, sebaiknya hindari berbagi peggunaan kWh meter.

Sebaiknya usahkan memiliki kWh meter masing-masing agar penggunaan listrik jadi lebih efektif. Biaya nya akurat dan menghindari potensi konflik.

Program PLN Pembenahan instalasi listrik rumah gratis apa benar?

Tidak benar. Saat ini PLN tidak ada program pembenahan instalasi listrik gratis. Memang ada program pembenahan instalasi listrik oleh PLN, namanya LISTRIQU. Tapi program ini berbayar.

Jadi jika anda merasa perlu membenahi instalasi listrik di rumah anda, tidak perlu menunggu program gratis tersebut. Silahkan panggil ahli listrik atau hubungi PLN dengan program berbayar.

Listrik dibongkar karena denda P2TL tidak dibayar apakah bisa pasang listrik baru lagi tanpa bayar denda?

Tidak bisa. Jika anda mengalami P2TL karena alasan menonggak atau kecurangan-kecurangan lainnya, maka anda harus selesaikan dulu urusan dengan PLN, baik itu denda dll baru bisa ajukan pemasangan kWh meter baru lagi.

Baca juga : Begini cara kerja AC makanya bisa dingin!

Hal ini pernah terjadi di tempat saya. Seorang pelanggan secara sengaja membaypass jaringan listrik dengan cara memodifikasi kWh meter. PLN mengetahui hal tersebut. Yang bersangkutan diharuskan membayar denda atau penjara sekian tahun.

Dia memilih membayar denda dengan nominal 7 juta rupiah.

Bagaimana kWh meter mengkonfirmasi setrum ke PLN apakah ada sambungan sinyal dari PLN ke kWh meter?

Smart meter (kWh meter digital prabyar) merupakan suatu perangkat elektronik yang mencatat konsumsi energi listrik dalam waktu tertentu dan mengkomunikasikan informasi tersebut kepada user. Smart meter memungkinkan komunikasi dua arah antara meteran dan sistem pusat. Smartmeter dapat mengumpulkan data untuk pelaporan jarak jauh. 

Komunikasi dari meteran ke jaringan bisa dilakukan melalui koneksi kabel tetap (seperti komunikasi saluran listrik) atau via wireless. Dengan sistem wireless, komunikasi bisa dilakukan melalui jaringan seluler, Wi-Fi, jaringan adhoc nirkabel melalui Wi-FI, jaringan mesh nirkabel , low power wireless range (LORA), ZigBee (rendah power low data rate wireless), Wi-SUN (Smart Utility Networks), dan lain-lain.

Jadi jika anda bertanya apakah kWh meter (khsusunya prabayar) memiliki sambungan komunikasi ke pusat maka jawabannya IYA.

Ini juga lah yang menjadi alasan kenapa kWh meter prabayar sangat sensitif terhadap pelanggaran sekecil appaun.

Hal-hal yang terjadi pada kWh meter akan dilaporkan ke pusat secara wireless.

Bisa tidak token listrik yg sudah dibeli dan belum digunakan akan digunakan ke kWh meter yg lain?

Tidak bisa. Jika anda membeli token listrik prabayar untuk ID pelanggan tertentu, maka token listrik tersebut tidak akan bisa digunakan pada kWh meter dengan ID pelanggan yang lain.

Token tersebut hanya bisa digunakan pada kWh meter dengan ID yang sesuai saat token tersebut dibeli.

Kenapa NIK yang sudah terdaftar di PLN tidak bisa dibuat untuk membeli daya listrik lagi?

Karena aturan PLN mengharuskan 1 NIK adalah untuk 1 kWh meter. Jika NIK anda sudah terdaftar tapi nyatanya anda tidak pernah membeli kWh meter, itu artinya NIK anda sudah disalahgunakan.

Bisa jadi kWh meter dengan identitas anda saat ini sedang digunakan oleh orang lain di luar sana. kasus ini sama dengan yang terjadi pada point nomor 6 di atas.

Apa yang harus saya lakukan jika saya ingin menggunakan kWh meter dengan NIK saya?

Lapor PLN. Sisanya biar mereka yang selesaikan.

Yang harus anda pastikan adalah bahwa anda tidak pernah merasa menjual kWh meter anda ke pihak lain. Atau anda tidak pernah merasa memberi pernyataan secara sadar bahwa anda tidak ingin menggunakan kWh meter tersebut.

kWh meter saya mau diganti baru sama PLN. Sedangkan di kWh meter lama saya masih ada sisa token listrik. Apakah token listrik akan pindah ke kWh meter baru?

Jika ingin dipindahkan langsung antar kWh meter secara teknis tidak bisa. Setelah ganti kWh meter maka sisa token tersebut tidak bisa dipindahkan ke kWh meter baru. Jadi anda harus membeli token listrik baru untuk kWh meter baru.

Tapi, jika token listrik di kWh meter lama masih banyak dan anda merasa sayang jika dibiarkan begitu saja, maka silahkan datangi PLN terdekat. Mereka akan menguangkan sisa token tersebut sesuai harga listrik per kWh pada kWh meter anda.

Uang tersebut bisa anda gunakan kembali untuk membeli token sesuai nomor meter pada kWh meter yang baru.

Saya mau pindah rumah. Bisakah saya pindahkan sendiri kWh meter di rumah lama?

Pada dasarnya, memindahkan posisi kWh meter boleh-boleh saja asalkan masih berada pada rumah/bangunan yang sama. Proses pemindahan pun tidak bisa sembarangan. Harus dilakukan oleh petugas PLN.

Bagi anda yang ingin memindahkan posisi kWh meter dengan alasan renovasi misalnya, maka silahkan menuju kantor PLN terdekat. Berikut ini adalah persyaratan pindah kWh meter.

  1. Nomor ID (no meter) Pelanggan
  2. Nama lengkap berikut nomor identitas pemilik (sesuai KTP).
  3. Alamat lokasi rumah posisi kWh meter saat ini
  4. Nomor telepon aktif
  5. Apabila dikuasakan, dilengkapi surat kuasa bermaterai berikut nama, alamat, nomor telepon yang aktif, dan nomor identitas pemohon (sesuai KTP).
  6. Jika berkas dan persyaratan sudah lengkap, anda bisa menghubungi pihak PLN setempat.
  7. Biaya pindah kWh meter kisaran Rp. 50.000

Bagaimana jika ingin dipindahkan ke rumah yang lain?

PLN tidak membolehkan pemindahan kWh meter lintas rumah. Artinya jika ingin memasang kWh meter di sebuah rumah yang baru, anda harus mengajukan pemasangan (pembelian) kWh meter baru.

Bisakah saya pindahkan diam-diam menggunakan jasa teknisi?

Bisa, tapi dengan resiko denda/pidana. Pilihan ada di tangan anda. Segala keputusan ada resikonya.

Bagaimana cara tambah daya kWh meter?

Untuk pertanyaan ini sudah saya bahas secara detil pada artikel berikut ini :

Baca : Biaya dan cara tambah daya PLN 2021

Silahkan dibaca pada artikel tersebut.

Kenapa kWh meter saya minus?

Kondisi token listrik minus kadang terjadi. Dalam kondisi normal, saat token listrik pada kWh meter sudah mencapai nol, maka meter akan otomatis memutus catu daya pada rumah.

Pada kWh meter merk Itron EM512 misalnya. KWh meter tersebut diprogram dengan kredit negatif. Ini berarti bahwa ketika tingkat kredit nol telah tercapai dan kontaktor tidak terputus karena gangguan atau alasan lainnya, maka meteran akan menampikan kredit negatif. Saat token dimasukkan, kredit negatif ditampilkan dimeter akan dikurangi dari nilai unit token.

Bahasa kasarnya saat terjadi token minus pada kWh meter, itu artinya anda hutang pulsa karena alasan teknis. Saat anda membeli token baru dan memasukannya ke kWh meter, maka token baru akan otomatis menutupi hutang tesebut sebesar hutang anda sebelumnya.

Hanya saja, jika ini terjadi pada kWh meter anda, sebaiknya lapor PLN untuk dilakukan penormalan / perbaikan kWh meter.

Sekian. Jika anda memiliki pertanyaan lain terkait kWh meter yang tidak ada pada artikel ini, silahkan sampaikan pada kolom komentar di bawah. Jangan lupa bantu share ya…

Terimakasih dan semoga bermanfaat. 

2 Comments to “Pertanyaan-pertanyaan seputar kWh meter dan jawabannya”

  1. trus gimana klo yg punya nik subsidi dgn iklas memberikan jatah subsidinya kpd famili …? toh byk jg yg tinggal di suatu rumah : kost ,asrama,dll tapi kwh yg di gunakan khan bkn atas namanya

    Reply
  2. Secara aturan ttp tidk boleh. Subsidi itu jelas sasarannya. Jika yg punya subsidi dengan ikhlas ngasih ke sanak keluarga yg mampu/kaya (tdk berhak atas subsidi) gimana?

    Cuman, aktualnya hal-hal seperti ini memang bisa dikondisikan. Pinter-pinter kita aja

    Reply

Post Comment