Dalam dunia kelistrikan, keberadaan panel-panel / feeder listrik menjadi hal yang lazim bahkan mutlak. Panel-panel merupakan salah satu perangkat dalam sistem tenaga listrik yang berfungsi menghubungkan daya listrik dari pembangkit sampai ke beban.

Pada dasarnya, ada banyak jenis panel dalam dunia kelistrikan, di antaranya :

Panel tegangan menengah

Panel tegangan menengah umumnya terletak setelah pembangkit baik itu diesel generator, turbine generator dll. 

Sebagai contoh, sebuah pembangkit memiliki Pembangkit berupa turbin dan generator dengan daya 6000 kVA dengan tegangan keluaran 6.3 kV. 

Tegangan 6.3 kV ini tentunya belum bisa digunakan untuk melayani beban listrik secara langsung dikarenakan beban listrik secara umum, baik di industri maupun konsumen rumahan menggunakan tegangan rendah 220 dan 380 Volt. 

Memang pada kenyataannya terdapat beban-beban yang langsung menggunakan tegangan menengah 6.3 kV tapi jarang. Jika pun ada paling sebatas skala industri.

Jadi di sini lah peran panel tegangan menengah/MV untuk menghubungkan daya listrik tegangan menengah 6.3 kV dengan trafo step down yang nantinya bertujuan untuk menurunkan tegangan 6.3 kV keluaran pembangkit ke tegangan rendah 380/220 Volt.

Secara umum ilustrasi penggunaan panel MV seperti gambar berikut.

Macam-macam panel listrik dan penggunaanya
Skema instalasi panel MV

Panel tegangan rendah

Daya dengan tegangan 400 Volt setelah diturunkan oleh trafo step down sebagaimana ilustrasi gambar point nomor 1 kemudian disalurkan ke panel low voltage. 

Aktualnya, setiap pembangkit terkadang berbeda-beda dalam memberikan penamaan untuk panel ini. 

Misalkan saja diberikan nama PCC (Power control center), MDP (Main Distribution Panel), LV panel (Low Voltage Panel), dll. Aapaun itu, prinsipnya sama yakni sebagai feeder utama daya sebelum disalurkan ke beban listrik.


Macam-macam panel listrik dan penggunaanya

Panel-panel MCC

Power low voltage yang tersedia di panel PCC tadi selanjutnya dihubungkan ke panel-panel MCC untuk kemudian didistribusikan ke beban-beban listrik yang akan dilayani, misalkan Motor-motor listrik baik 1 phase maupun 3 phase, lampu-lampu penerangan, AC, peralatan elektronik, dll. 

Baca juga : Cara membuat panel kontrol sumur bor

Pada panel ini juga terdapat komponen-komponen kontrol yang nantinya akan digunakan sebagai starter motor-motor listrik 3 fase semisal DOL, STAR-DELTA, Soft Starter, dll.

Panel control VSD

Panel control speed drive saat ini sudah banyak digunakan khususnya di  industri modern. 

Penggunaan panel ini pada prinsipnya sama saja dengan panel MCC. Hanya saja pada panel ini sistem kontrol yang digunakan lebih kompleks karena manfaat penggunaannya yang lebih dari sekedar starter motor. 

Pada panel kontrol ini, biasanya terdapat rangkaian Inverter yang output nya bisa disesuaikan sesuai kebutuhan beban. 

Penggunaan panel VSD ini sangat membantu bidang industri yang menghendaki putaran motor tidak hanya konstan di angka 1500 rpm, tapi juga bisa disesuaikan sesuai kebutuhan dari 0 sampai 1500 rpm, dengan cara mengatur frequensi yang masuk ke motor listrik.

Panel control DCS

Panel jenis ini terdiri dari banyak modul-modul controller Analog dan Digital yang fungsinya lebih dekat dengan bidang instrumentasi dan otomatisasi. 

Penggunaanya di bidang industri sangat luas, misalkan sebagai modul yang mengolah signal input output instrumentasi pada sebuah pabrik, baik itu analog maupun digital. 

Dalam hal signal analog, penggunaan panel ini misalkan untuk mengetahui nilai level, pressure, temperature, dan flow dari object yang sedang diamati di lapangan. 

Selain itu, controller dalam panel ini juga digunakan sebagai power analag 4-20 mA yang fungsinya untuk open close control valve dengan persentasi sesuai keinginan pengguna.

Adapun signal digital biasanya berhubungan langsung dengan control motor di panel MCC. 

Sebagai contoh, controller signal Digital Output (DO) pada panel ini digunakan sebagai start motor, dan Digital Input (DI) sebagai indikasi motor running, stop, fault,dll.

Post Comment