Pada bagian terakhir dari 3 sesi ini, kita akan bahas skema instalasi 1 pompa air untuk 2 rumah, yang mana listrik yang digunakan oleh masing-masing rumah adalah listrik dari kWh nya sendiri secara otomatis.
Baca juga : Cek, begini cara menghehemat listrik yang benar!
Alat yang akan kita gunakan adalah kontaktor.
Baca juga : Apa itu kontaktor dan bagaimana prinsip kerjanya
Jika anda belum tau apa itu kontaktor dan cara kerjanya, silahkan baca dulu artikel tersebut.
Kelebihan utama dari teknik instalasi ini adalah bahwa saat masing-masing rumah menyalakan pompa air, maka secara otomatis listrik yang terpakai adalah listrik dari kWh nya masing-masing.
Baca juga : Apa itu TDR (Time delay relay) dan bagaimana cara kerjanya?
Kelebihan yang ke dua adalah, perbedaan phase tidak jadi masalah jika menggunakan rangkaian ini. Misal rumah 1 adalah phase R dari PLN, dan rumah 2 adalah phase S atau T, tetap tidak akan terjadi hubung singkat antar phase ini.
Baca juga : Teori dasar listrik
Secara umum, cara pasang 1 pompa untuk 2 rumah di sini adalah dengan cara merangkai beberapa komponen seperti kontaktor, MCB 1 phase, dan sakelar tunggal (seri) menjadi satu kesatuan seperti pada gambar wiring yang akan kita bahas berikut.
Komponen-komponen instalasi 1 pompa untuk dua rumah pake kontaktor
- Kontaktor : 2 pcs
- Overload relay : 2 pcs
- kabel : Secukupnya
- Sakelar tunggal/seri : 2 pcs
Harga masing-masing komponen ini bisa anda cek di marketplace. Kontaktor dan overload relay biasanya dijual terpisah, tidak langsung 1 set seperti di atas.
Jika anda sudah memiliki semua komponen di atas, silahkan lakukan instalasi seperti berikut ini.
Skema instalasi pemasangan pompa untuk dua rumah pake kontaktor
Rangkaian kontaktor 1 pompa untuk 2 rumah beda phase |
Pada gambar skema di atas, rangkaiannya saya bagi menjadi 2 blok.
Blok pertama adalah rangkaian pada rumah 1 dan blok ke 2 untuk rumah ke 2. Masing-masing terdiri dari sebuah MCB sebagai suply utama baik untuk rangkaian kontrol maupun daya ke pompa nya.
Masing-masing rumah memiliki sebuah sakelar yang berfungsi untuk menghidupkan kontaktor yang pada akhirnya akan menghidupkan pompa air. Jadi fungsi sakelar di sini adalah untuk start stop pompa.
Overload relay pada ke 2 rangkaian ini berfungsi sebagai pengaman saat pompa mengalami beban lebih (Over load).
Baca juga : Cara memperbaiki lampu LED mati total
Jika anda perhatikan dengan seksama, terdapat sebuah rangkaian interlock antar ke 2 rangkaian ini. Kabel kontrol yang masuk ke coil kontaktor rumah 1 terlebih dahulu masuk ke kontak bantu NC pada kontaktor rumah 2. Hal ini berarti, jika pompa sedang dihidupkan dari rumah 2, maka anda tidak akan bisa menghidupkan pompa ini dari rumah 1.
Begitupun sebaliknya, kabel kontrol yang masuk ke koil kontaktor rumah no 2 terlebih dahulu masuk ke kontak bantu NC kontaktor rumah 1, hal ini akan membuat anda tidak akan bisa menyalakan pompa dari rumah 2 jika pompa sedang dinyalakan dari rumah 1.
Dengan begini, listrik di rumah kita akan aman meskipun menyalakan pompa dari 2 rumah yang bahkan berbeda phase sekalipun.
Kelebihan
- Penggunaan listrik sesuai pemakaian. Rumah 1 dan Rumah 2 sama-sama menggunakan listrik dari kWh masing-masing secara otomatis saat menghidupkan pompa air.
- Bahkan jika phase yang masuk pada rumah 1 dan 2 berbeda, itu tidak masalah karena ada sistem interlock yang akan menjaga pompa hanya bisa dihidupkan dari 1 rumah saja.
- Terdapat proteksi overload yang akan menjaga pompa dari kasus kebakar. Pada dasarnya, pompa-pompa saat ini sudah membawa proteksi sendiri yakni THERMAL PROTECTOR yang akan melindungi motor saat beban lebih / saat motor sudah sangat panas.
- Overload relay bisa disetting sesuai kapasitas motor pompa.
Kekurangan
- Komponen yang digunakan lumayan banyak, jadi butuh biaya lebih.
- Instalasinya harus oleh ahli yang sudah benar-benar paham rangkaian terutama prinsip kerja dari masing-masing komponen tersebut.