Sebelumnya kita sudah membahas apa itu pompa submersible dan bagaimana cara kerjanya, pada artikel kali ini kita akan membahas bagaimana cara membuat panel kontrol untuk start stop pompa submersible.
Baca juga : Jalur pembuangan mesin cuci bocor? Ini penyebab dan solusinya
Pompa submersible umumnya memiliki daya yang besar, terutama yang model 3 phase. Oleh karena itu kita tidak bisa begitu saja menyalakan pompa air ini layaknya pompa-pompa kecil yang biasa kita gunakan pada sumur-sumur dangkal. Pompa ini membutuhkan starter khsusus yang dirangkai sedemikian rupa agar aman dan maksimal saat dioperasikan.
Baca juga : Apa itu TDR (Time delay relay) dan bagaimana cara kerjanya?
Aktualnya memang banyak pompa-pompa submersible 1 phase kapasitas kecil yang bisa ON OFF hanya dengan menekan switch pada control box kapasitor bawaanya. Akan tetapi tetap saja ini terasa kurang karena pada kenyataanya, kita akan kesulitan jika ON OFF pompa ini secara manual terus menerus. Kita butuh sistem otomatis agar pompa ini bisa mensuply air ke tandon secara otomatis dan kontinyu, yang mana hal itu tentu akan memudahkan kita.
Control box submersible 1 phase 0.25 HP
Sebagai contoh untuk menyalakan pompa submersible shimizu 1 phase, kita hanya perlu menekan switch warna merah di samping box controlnya. Jika kita buka, kontrol box ini sebenarnya hanya berisi kapasitor dan terminal untuk koneksi kabel ke pompa. Kenapa kapasitor? Karena motor pompa 1 phase secara prinsip memang membutuhkan kapasitor untuk starting awalnya. Tanpa kapasitor, pompa air 1 phase tidak akan bisa running jika tidak diputar manual.
Baca juga : Cara cek kapasitor pompa air apakah masih bagus atau tidak
Cara membuat panel kontrol (control box) pompa sumur bor (Submersible)
Pada rangkaian ini, pompa yang akan kita gunakan adalah pompa 3 phase kapasitas di bawah 10 KW yakni pompa submersible 5.5 KW. Pada pompa submersible di atas 10 KW, kita membutuhkan rangkaian star delta untuk start stop pompanya. Ini akan kita bahas di kemudian hari. Kali ini kita dahulukan yang kapasitas kecil dulu. Adapun rangkaian yang akan kita gunakan adalah rangkaian DOL.
Baca juga : Belajar wiring diagram starter motor DOL
Prinsip kerja rangkaian yang akan kita gunakan kali ini adalah seperti artikel pada link di atas. Jika anda ingin mempelajarinya terlebih dahulu silahkan, itu akan lebih baik. Hanya saja ada penambahan sensor yang nantinya akan berfungsi sebagai sistem otomatis buat tandon air.
Baca juga : Bagaimana sih listrik dihasilkan dan bisa sampai di rumah kita?
Lanjut, sebelum kita membuat rangkaiannya, sebaiknyak kita list dulu apa saja kebutuhan rangkaian ini.
Komponen-koponen panel kontrol pompa submersible
Komponen-komponen yang kita butuhkan adalah sebagai berikut :
Untuk harga setiap komponen di atas silahkan anda cari sesui spesifikasi yang tertera pada tabel. Komponen ini tidak harus sama persis. Kita bisa menggunakan persamaanya dengan harga yang mungkin lebih murah.
Baca juga : Cek, begini cara menghehemat listrik yang benar!
Jika kita sudah memiliki semua komponen-komponen di atas, langkah selanjutnya adalah memasang tiap-tiap komponen pada panel 20×30 cm.
Untuk memasang komponen, kita butuh tools/alat-alat di bawah ini :
- Bor tangan dengan mata bor berbagai ukuran.
- Baut untuk pasang terminal kontrol dan daya
- Baut untuk pasang rell mcb dan kontaktor
- Mata bor hole saw 25 mm untuk melubangi pintu panel sebagai tempat terpasangnya lampu indikator, push button, dan selector switch.
Jika sudah siap semuanya, pasanglah semua komponen tersebut seperti gambar berikut :
Layout panel kontrol sumur bor |
Jika anda sudah memasang komponen-komponen seperti layout di atas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pewiringan, Silahkan ikuti gambar berikut.
Memasang rangkaian daya pompa submersible
Silahkan rangkai kabel power pompa anda seperti gambar di bawah ini. Awal mula sumber RST dari PLN, kemudian masuk ke MCB (MPCB), lalu ke kontaktor, kemudian lewat overload relay dan berakhir di motor pompa.
Rangkaian daya pompa submersible 3 phasa |
Kapasitas pompa ini adalah 5.5 kw. Jika menggunakan persamaan :
I = P/(akar 3 x V x Cos phi)
maka beban maksimum pompa ini adalah :
I = 5500 w/(akar 3 x 380 x 0.9) Asumsi cos phi adalah 0.9I = 5500/613I = 8.97 Ampere
Dengan beban maksimum 8.97 A, maka diameter kabel yang bisa digunakan cukup yang 1.5 mm saja, sesuai aturan SPLN pada tabel KHA berikut.
Tabel KHA SPLN |
Baca juga : Apa itu KHA dalam sistem tenaga listrik
Pada tabel terlihat pada bagian-bagian yang saya marking merah. Untuk beberapa jenis kabel seperti NYY, NYBY, NYCY dll, dengan luas penampang 1.5 mm berinti 3 atau 4, yang mana kabel tersebut akan diposisikan di tanah, maka arus maksimum yang mampu ditopang adalah 26 Ampere. Nilai yang cukup besar untuk motor 5.5 kW. Saya memilih posisi kabel di tanah karena memang kabel pompa sumur bor bakalan masuk ke sumur nantinya.
Tapi biasanya, untuk pompa-pompa submersible 1 phase kayak Shimizu SPG20-315K BIT, pompa nya sudah disertai kabel power yang panjang. Jadi untuk kasus pompa 1 phase, sepertinya kita tidak perlu tambahan kabel power lagi.
Baiklah, jika instalasi kabel power sudah selesai dengan baik, selanjutnya adalah memasang rangkaian kontrolnya.
Memasang rangkaian kontrol pompa submersible
Berikut rangkaian kontrol pompa submersible dengan mode Manual dan auto.
Berikut adalah point-point prinsip kerja dari rangkaian di atas :
- Kita bisa mengoperasikan pompa air secara manual dan otomatis dengan cara merubah posisi selector switch setelah tombol emergency.
- Pada mode manual, kita bisa menghidupkan dan mematikan pompa ini dengan menekan tombol start stop pada panel
- Pada mode auto, rangkaian ini akan bekerja mengikuti kondisi sensor level pada tandon air. Saat tandon air dalam posisi rendah, maka pompa akan hidup dan mengisi sampai tandon air penuh.
- Saat kondisi darurat, anda bisa segera mematikan pompa dengan menekan tombol emergency switch.
Contoh :
- Voltmeter (untuk melihat tegangan pada sistem)
- Amper meter (melihat beban pompa)
Baiklah sekian artikel ini, tentang Cara membuat panel kontrol (control box) pompa sumur bor (Submersible). Bagi anda yang mau mencoba silahkan dicoba dan semoga berhasil. Jangan lupa kembali ke blog ini nanti jika terdapat kendala-kendala dalam proses instalasi.
Terimakasih dan semoga bermanfaat…
Assalamualaikum, saya ingin bertanya apakah dalam rangkaian ini bisa diaplikasikan lampu kontrol bahwa tangki atas/bawah penuh/kosong?
Waalaikumussalam.. bisa
Jika btuh bntuan, kita bsa diskusi lebih lanjut
Terima kasih, jika berkenan boleh email ke [email protected]
Siap