Artikel kali ini akan membahas topik yang sesuai dengan judul di atas. Kita akan membuat rangkaian listrik sederhana untuk menyalakan dan menghidupkan lampu penerangan luar rumah yang bisa ON-OFF secara otomatis pada waktu siang dan malam hari.

Rangkaian ini memiliki prinsip kerja yang sama dengan on-off lampu otomatis menggunakan timer. Bedanya, pada rangkaian ini menggunakan sensor photocell, sedangkan pada artikel tersebut menggunakan timer digital, Omron H5S.

Membuat lampu penerangan otomatis saat siang dan malam hari
Photo control AC 220 VAC


Sensor ini banyak dijual baik di toko-toko fisik maupun online. Harganya juga cukup murah, sekitar 40rb an. Jika melihat manfaatnya, harga segitu harusnya murah lah ya.. Hehe

Prinsip kerja sensor ini sebenarnya sederhana. Saat mulai terkena cahaya ataupun kehilangan cahaya, switch di dalam sensor ini akan berubah posisi dri open ke close atau sebaliknya. Itulah alasan kenapa lampu yang dihubungkan dengan sensor ini bisa hidup atau mati secara otomatis. 

Baca juga : Beda sakelar dengan stop kontak?

Kalo kita perhatikan dengan seksama, sensor ini terdiri dari 3 kabel yakni kabel merah, kabel hitam dan kabel putih. Sebagaimana yang bisa kita lihat pada name plate di bagian bawah.


Membuat lampu penerangan otomatis saat siang dan malam hari



Pada bagian gambar yang saya marking merah, ada 3 keterangan warna dalam bahasa inggris, yakni Load (Red), Neut (White) dan Line (Black). Penjelasannya sebagai berikut :
  1. Load artinya beban, Red artinya merah. Artinya, kabel warna merah tersebut nantinya akan dihubungkan ke kabel line yang menuju beban / lampu.
  2. Neut artinya Netral atau 0, White artinya putih. Artinya kabel warna putih tersebut dihubungkan ke sumber netral, baik dari sumber ataupun ke lampu (paralel).
  3. Line artinya Sumber, Black artinya hitam. Artinya kabel warna hitam tersebut dihubungkan ke sumber listrik positif (line), namun tidak disambung ke beban atau lampu.
Jelasnya, berikut ini koneksi yang diperlukan agar lampu bisa ON-OFF  otomatis saat siang dan malam hari.

Rangkaian lampu otomatis photocell langsung ke beban (lampu)

Membuat lampu penerangan otomatis saat siang dan malam hari

Pada gambar terlihat kabel warna hitam sebagai input line (sumber phase) dan kabel putih dihubungkan ke sensor dan diparalel ke beban. Adapun kabel merah merupakan ouptut sensor yang menuju ke beban (lampu).

Jika koneksi sudah sesuai dengan wiring di atas, harusnya lampu sudah bisa ON-OFF otomatis ketika siang dan malam hari.

Sebenanrya, sensor ini tidak harus dihubungkan seperti gambar di atas. Jika beban lampu yang akan diaplikasikan menggunakan sensor ini ini jumlahnya banyak, contohnya di jalan-jalan umum, maka output sensor ini bisa dirangkai lagi dengan kontaktor.

Baca juga : Apa itu kontaktor dan bagaimana prinsip kerjanya?

Dengan kontaktor, nominal arus (beban) yang bisa dihandle jadi lebih besar hingga puluhan ampere. Sedangkan sensor ini hanya mampu dilewatu arus sebesar 10 ampere saja.

Rangkaian lampu otomatis photocell dengan kontaktor

Cara membuat lampu penerangan otomatis menggunakan sensor cahaya


Rangkaian di atas adalah photocell yang outputnya digunakan untuk catu daya ke coil kontaktor. Adapun proses ON-OFF lampu akan dilakukan oleh kontaktor.

Prinsip kerja rangkaian dengan kontaktor

  1. Sumber PLN 220 V, Line (hitam) dan Netral (putih) masing-masing masuk ke terminal input kontaktor 1L1 dan 3L2. Kemudian output ke beban (lampu) dihubungkan pada terminal output 2T1 dan 4T2.
  2. Adapun sumber untuk sensor diparalel dengan sumber pada kontaktor sebagaimana gambar di atas.
  3. Gunakan kabel ukuran 2×2.5 mm untuk sumber dan beban. Dan 2×1.5 mm untuk kabel kontrol ke sensor dan dari sensor ke kontaktor.
  4. Output sensor (merah), masuk menuju coil A1 pada kontaktor, da netral menuju A2.
  5. Saat waktu malam, output sensor (merah) akan aktif sehingga kontaktor ON. Saat kontaktor ON, maka lampu juga akan ON. Adapun saat siang, maka rangkaian akan OFF.
  6. Jika langsung menggunakan output sensor ini maka beban yang mampu dihandle hanya 10 Ampere. Tapi dengan kontaktor, beban nya bisa kita tambah bahkan lebih dari 25 Ampere dengan kontaktor spek selain di atas.

Oia, untuk posisi pemasangan sensornya, usahakan di tempat yang benar-benar terbuka. Di atap rumah juga boleh.

Sekian pembahasan kita kali ini tentang sensor cahaya. Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat. mohon bantu dishare ya… Terimakasih

Post Comment