Apa itu TDR (Time delay relay) dan bagaimana cara kerjanya? – Salah satu komponen yang cukup sering digunakan pada sistem kontrol adalah TDR (Time Delay Relay). Sesuai namanya, TDR pada sistem kontrol akan berfungsi sebagai pengatur waktu delay ON OFF pada rangkaian.
Contoh aplikasi TDR pada sistem kontrol yang paling populer adalah pada rangkaian Star Delta. Pada rangkaian star delta, ketika starter pada rangkaian kontrol berpindah posisi dari STAR ke DELTA, yang berperan mengatur jeda waktu perpindahan tersebut adalah TDR.
Baca juga : Penjelasan lengkap rangkaian star delta
Lalu apa sebenarnya TDR itu dan bagaimana cara kerjanya?
Pengertian TDR (time delay relay)
Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas, TDR adalah singkatan dari Time Delay Relay, atau kalau dibahasa indonesia kan akan menjadi Relay Waktu Tunda. Dinamakan relay waktu tunda karena ketika relay ini bekerja (diberikan catu daya ke coil), maka perpindahan kontak pada TDR akan berlangsung dengan jeda waktu sesuai settingan pengguna.
Baca juga : Apa itu TOR (thermal overload relay) dan bagaimana cara kerjanya?
Adanya jeda waktu perpindahan kontak ini lah yang membedakan TDR dengan Relay biasa. Pada relay biasa, ketika terdapat catu daya ke coil, maka kontak relay akan langsung berpindah posisi dari NC ke NO dan akan terus berada pada kondisi NO hingga catu daya diputus. Sedangkan pada TDR, kontak NC dan NO bahkan bisa berpindah-pindah tanpa memutus catu daya ke coil.
Baca juga : Apa itu MCB dan bagaimana cara kerjanya?
Sebagai contoh, kali ini kita akan membahas secara detil TDR merk Omron model H3CR.
TDR Omron H3CR ini pun sebenanrnya memiliki beberapa versi lagi yakni H3CR-A, H3CR-F, H3CR-G dan H3CR-H.
Pada artikel ini, kita akan fokus ke model yang pertama yakni H3CR-A, yang mana juga memiliki beberapa seri lagi yakni H3CR-A8, H3CR-A8S dan H3CR-A8E. Kita akan bahas yang seri H3CR-A8.
Baca juga : Cara memperbaiki lampu LED mati total
Internal wiring TDR omron H3CR-A8
Pada gambar terlihat bahwa omron H3CR-A8 ini memiliki 8 buah kontak terminal dengan fungsi yang dapat dijelaskan sebagi berikut :
- Terminal 2 dan 7 sebagai input catu daya ke coil. Artinya ketika kita memberikan catu daya ke coil TDR melalui terminal 2 dan 7, maka relay akan ON dan mulai bekerja.
- Terminal 1 dan 8 sebagai incoming. Omron H3CR-A8 memiliki 2 buah fungsi kontrol yang bisa kita gunakan pada rangkaian yakni temrinal COM 1 yang akan terhubung dengan kontak NC (4) dan NO (3). Adapun temrinal COM 8 akan akan terhubung dengan kontak NC (5) dan NO (6).
Setting fungsi TDR omron H3CR-A8
Agar dapat bekerja sesuai keinginan, kita harus memahami bagaiamana cara setting TDR ini.
1. Power Indicators
- Hijau saat timer dalam kondisi ON
- Kedip hijau saat delay perpindahan kontak dari NC ke NO
2. Operating Mode display window
- Menunjukan mode setting saat ini
3. Operating mode selector
- Mode A (On Delay). Pada mode A, perpindahan kontak dari NC ke NO menunggu waktu sesuai settingan pengguna. Jika setting waktu TDR adalah 5 detik, maka saat saat mulai ON, TDR akan menghitung selama 5 detik baru kemudia kontak akan berpindah dari NC ke NO. Setelah kontak TDR pindah ke NO, maka kontak tidak akan kembali ke NC hingga timer OFF.
- Mode B2 (Flip Flop). Pada mode B2, perpindahan kontak NC ke NO terjadi secara berulang sesuai setting pengguna. Jika setting waktu TDR adalah 5 detik, maka kontak TDR akan berubah posisi dari NC ke NO setiap 5 detik).
- Mode E (Off Delay). Pada mode E, kontak TDR mula-mula berada pada posisi NO. Sesaat setelah setting waktu TDR tercapai, baru kemudian kontak berpindah ke posisi NC. Jika setting waktu pada mode E adalah 5 detik, maka saat mulai ON, TDR akan menghitung selama 5 detik baru kemudian kontak nya akan berpindah posisi ke NC.
- Mode J (One shoot output). Pada mode J, kontak TDR mula-mula berada pada posisi NC. Sesaat setelah setting waktu tercapai, maka kontak TDR akan berpindah ke posisi NO hanya dalam waktu 1 detik saja, setelah itu kontak akan berpindah kembali ke NC. Begitu seterusnya. Proses tersebut akan berulang ulang-ulang.
Baca juga : Perbedaan listrik 1 phase dan 3 phase
4. Scale range display window
- Menunjukan range waktu yang saat ini digunakan pada timer (TDR)
5. Time unit display window
- Menunjukan satuan waktu yang saat ini digunakan pada TDR.
6. Time unit selector
- Selektor untuk memindahkan satuan waktu yang saat ini digunakan pada timer, mulai dari S (detik), M (menit), H (jam), 10 H (x10 jam).
7. Time setting Knob
- Knob untuk merubah posisi jarum TDR sesuai berdasarkan time unit display.
8. Time range selector
- Selektor untuk merubah range waktu yang saat ini digunakan. Pada Omron H3CR-A8, range waktu nya seeperti pada tabel berikut.
- Pada mode S, M, dan H, range waktu operasi akan sesuai dengan range yang ditunjukan display.
- Pada mode 10h, maka range waktu operasi adalah time unit display x 10. Jika jarum pada scale range display menunjukan 1.2, maka waktu operasi saat itu adalah 12 jam. 1.2 x 10h = 12 jam. Begitupun untuk range lainnya.
9. Output indikator
- Akan ON (orange) jika output TDR aktif.
Prinsip kerja TDR Omron H3CR-A8
A. TDR sebelum diberikan catu daya pada Coil
B. TDR setelah diberikan catu daya pada Coil
Prinsip kerja Mode A
Keterangan settingan pada TDR :
- Mode : A
- Time unit selector : S (detik)
- Time setting knobe : 5
- Time Time range selector : 30
TDR kondisi OFF
- Sebagaimana pada keterangan di atas, timer berada pada Mode : A, Time unit selector : S (detik), Time setting knobe : 5 dan Time Time range selector : 30
- Perhatikan gambar A di atas. Gambar A adalah kondisi dimana timer belum diberikan catu daya ke Coil. Kontak COM pada ke dua terminal 1 dan 8 dijumper dari sumber terminal no 7 (line +).
- Pada terimanl COM nomor 1, arus mengalir melalui kontak NC menuju temrinal no 4. Jika terdapat beban yang terkoneksi dengan terminal no 4, maka beban tersebut akan ON. Begitupun untuk terminal COM no 8. Arus akan akan mengalir melalui kontak NC menuju terminal 6.
TDR kondisi ON
- Perhatikan gambar B di atas. Gambar B adalah kondisi dimana Coil telah diberikan catu daya.
- Pada mode A, saat TDR pertama kali diberikan catu daya ke Coil, maka switch pada terminal NC tidak langsung pindah ke NO. Timer akan menghitung selama 5 detik sesuai settingan di atas baru kemudian switch akan berpindah dari posisi NC (gambar A) ke NO (gambar B).
- Saat switch pada terminal NC telah berpindah ke posisi NO, maka switch tidak akan kembali ke posisi NC hingga timer OFF lalu di ON kembali.
Baca juga : Apa itu relay proteksi dan bagaimana cara kerjanya?
Prinsip kerja Mode B2
Keterangan settingan pada TDR :
- Mode : B2
- Time unit selector : S (detik)
- Time setting knobe : 5
- Time Time range selector : 30
TDR kondisi OFF
- Sebagaimana pada keterangan di atas, timer berada pada Mode : B2, Time unit selector : S (detik), Time setting knobe : 5 dan Time Time range selector : 30
- Perhatikan gambar A di atas. Gambar A adalah kondisi dimana timer belum diberikan catu daya ke Coil. Kontak COM pada ke dua terminal 1 dan 8 dijumper dari sumber terminal no 7 (line +).
- Pada terimanl COM nomor 1, arus mengalir melalui kontak NC menuju temrinal no 4. Jika terdapat beban yang terkoneksi dengan terminal no 4, maka beban tersebut akan ON. Begitupun untuk terminal COM no 8. Arus akan akan mengalir melalui kontak NC menuju terminal 6.
TDR kondisi ON
- Perhatikan gambar B di atas. Gambar B adalah kondisi dimana Coil telah diberikan catu daya.
- Pada mode B2, saat TDR diberikan catu daya ke Coil, maka switch pada terminal NC langsung pindah ke NO. Timer akan menghitung selama 5 detik. Setelah 5 detik, switch akan berpindah lagi ke posisi NC. Setelah 5 detik, switch berpindah lagi ke posisi NO. Begitu setersunya berulang-ulang.
Prinsip kerja Mode E
Keterangan settingan pada TDR :
- Mode : E
- Time unit selector : S (detik)
- Time setting knobe : 5
- Time Time range selector : 30
TDR kondisi OFF
- Sebagaimana pada keterangan di atas, timer berada pada Mode : E, Time unit selector : S (detik), Time setting knobe : 5 dan Time Time range selector : 30
- Perhatikan gambar A di atas. Gambar A adalah kondisi dimana timer belum diberikan catu daya ke Coil. Kontak COM pada ke dua terminal 1 dan 8 dijumper dari sumber terminal no 7 (line +).
- Pada terimanl COM nomor 1, arus mengalir melalui kontak NC menuju temrinal no 4. Jika terdapat beban yang terkoneksi dengan terminal no 4, maka beban tersebut akan ON. Begitupun untuk terminal COM no 8. Arus akan akan mengalir melalui kontak NC menuju terminal 6.
TDR kondisi ON
- Perhatikan gambar B di atas. Gambar B adalah kondisi dimana Coil telah diberikan catu daya.
- Pada mode E, saat TDR pertama kali diberikan catu daya ke Coil, maka switch pada terminal NC langsung pindah ke posisi NO. Timer akan menghitung selama 5 detik sesuai settingan di atas baru kemudian switch akan berpindah ke posisi NC (gambar A).
Prinsip kerja Mode J
Keterangan settingan pada TDR :
- Mode : J
- Time unit selector : S (detik)
- Time setting knobe : 5
- Time Time range selector : 30
TDR kondisi OFF
- Sebagaimana pada keterangan di atas, timer berada pada Mode : J, Time unit selector : S (detik), Time setting knobe : 5 dan Time Time range selector : 30
- Perhatikan gambar A di atas. Gambar A adalah kondisi dimana timer belum diberikan catu daya ke Coil. Kontak COM pada ke dua terminal 1 dan 8 dijumper dari sumber terminal no 7 (line +).
- Pada terimanl COM nomor 1, arus mengalir melalui kontak NC menuju temrinal no 4. Jika terdapat beban yang terkoneksi dengan terminal no 4, maka beban tersebut akan ON. Begitupun untuk terminal COM no 8. Arus akan akan mengalir melalui kontak NC menuju terminal 6.
TDR kondisi ON
- Perhatikan gambar B di atas. Gambar B adalah kondisi dimana Coil telah diberikan catu daya.
- Pada mode J, saat TDR pertama kali diberikan catu daya ke Coil, maka switch pada terminal NC tidak langsung pindah ke NO. Timer akan menghitung selama 5 detik sesuai settingan di atas baru kemudian switch akan berpindah dari posisi NC ke NO dalam waktu 1 detik saja. Setelah itu, switch akan kembali lagi ke posisi NC, menghitung lagi selama 5 detik, pindah lagi selama 1 detik dan kembali lagi ke posisi NC. Begitu seterusnya berulang-ulang.
Sekian artikel kali ini. Semoga bermanfaat dan mohon bantu dishare. Terimakasih