Familier dengan istilah Pompa Submersible? Bagi kita yang awam mungkin akan sedikit bingung ketika mendengar istilah pompa submersible. Jadi apa arti dari submersible itu?
Mengenal pompa submersible (pompa celup)
Istilah submersible sebenarnya adalah bahasa inggris yang artinya kapal selam, namun bukan kapal selam submarine yang digunakan oleh ngkatan laut, melainkan kapal selam publik yang digunakan oleh masyarakat umum untuk menyelam ke dalam laut. Apapun itu, intinya Submersible artinya kapal selam, yang kemudian menjadi inspirasi dari nama sebuah pompa yang saat ini kita kenal dengan nama pompa submersible.
Saat ini, trend penggunaan pompa celup ini makin meningkat dari hari ke hari, selain karena sangat efektif dan efisien, pompa celup juga sangat handal dan minim perawatan. Tinggal pasang, hidupkan, dan pompa ini akan bertahan selama bertahun tahun, dengan catatan tidak ada miss operasional dari user/penggunanya. Hal ini membuat banyak orang makin tertarik menggunakan pompa submersible untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
Akan tetapi di balik kelebihan tersebut, terdapat juga kelemahan. Apa itu? Pompa celup merupakan pompa yang mahal dan butuh biaya yang besar untuk pengadaan dan instalasi di awal. Hal ini tentu menjadi salah satu kelemahan jika dibandingka dengan pompa rumahan jenis lainnya. Kenapa mahal? Ya umumnya pompa celup digunakan untuk menaikan air dari dalam sumur bor. Nah biaya untuk bikin sumur bor yang kita tau kan mahal banget, sampe puluhan juta. Jika ditambah dengan harga pompanya, pipa-pipa, dan panel kontrolnya, akan butuh biaya besar.
Pompa celup (submersible) sebenarnya adalah jenis pompa centrifugal, sama dengan jenis pompa sumur dangkal, jet pump, dll yang biasa kita gunakan di rumah. Bedanya adalah posisi suction (jalur hisap), jumlah impeler, design body, kapasitas penggerak, dll.
Perbedaan pompa celup dengan centrifugal biasa
Perbedaan paling kentara dari pompa centrifugal model submersible dengan centrifugal biasa terletak pada jumlah impeler nya.
Pada pompa centrifugal biasa, jumlah impeler yang digunakan hanya 1 saja, sehingga tekanan yang dihasilkan pun tidak sebesar pompa submersible. Hal ini berpengaruh pada panjang head maksimum dari pompa tersebut.
Pada pompa centrifugal model submersible, jumlah impelernya banyak, lebih dari satu sehingga tekanan yang dihasilkan pun besar dan head nya tinggi. Tak heran jika diposisikan pada sumur bor dengan kedalaman sampe 100 meter pun, pompa ini masih kuat memompa air sejauh puluhan meter lagi dari permukaan sumur bor.
1. Standard |
2. Submersible |
Gambar 1 di atas menunjukan sebuah impeler terpasang pada poros/shaft pompa sentrifugal biasa. Pada gambar 2, empat buah impeler terhubung menjadi satu rangkaian yang secara bertahap menambah tekanan sehingga mampu menghasilkan head tekanan dalam jumlah besar.
Selain itu, hal yang juga membedakan pompa celup dan centrifugal biasa adalah masalah kavitasi. Apa itu kavitasi?
Bagian-bagian utama pompa celup dan fungsinya
Drive (Electric motor)
Setiap pompa pasti pasti dilengkapi motor listrik, baik itu 1 phase maupun 3 phase. Pompa celup berkapasitas besar biasanya menggunakan motor 3 phase sebagai penggerak nya. Semakin besar head dari sebuah pompa celup, maka kapasitas motornya pun semakin besar. Adapun untuk pompa submersible skala kecil (rumahan), biasanya menggunakan motor 1 phase dengan daya kecil.
Sebagaimana motor listrik pada pompa centrifugal biasa, pada pompa celup juga menggunakan motor induksi yang terdiri dari rotor dan stator. Yang membedakan adalah pada sistem cooler (pendingin) stator nya. Jika pada motor pompa centrifugal biasa menggunakan air cooler (sistem pendingin udara melalui kipas motor), maka pada motor submersible menggunakan pendingin cairan, bisa berupa oli atau air. Terdapat sebuah impeler khusus di bagian bawah motor pompa yang berfungsi sebagai circulator cairan pendingin.
Casing Suction
Cassing suction berfungsi sebagai filter sekaligus jalur masuk (input) air menuju impeler.
Impeler
Sebagaimana fungsi yang tertera pada tabel di atas, impeler merupakan bagian inti dari pompa submersible yang akan menghisap dan mendorong air dari dalam sumur menuju permukaan.
Pompa submersible memiliki beberapa buah impeler yang tersusun jadi 1 pada shaft pompa, yang mana setiap impeler akan bekerja secara seri dengan impeler lainnya. Artinya, output dari impeler 1 akan menjadi input pada impeler 2, dan output pada impeler 2 akan menjadi input pada impeler 3, dst. Hal ini lah yang membuat pompa submersible memiliki head tekanan lebih besar daripada pompa centrifugal biasa.
Dalam prosesnya, impeler akan bekerjasama dengan diffuser dalam menciptakan energi kinetik pada pompa.
Shaft
Shaft berfungsi sebagai penghubung antara rotor drive dengan pompa. Terdapat sebuah kopling yang akan menjadi penghubung ke dua nya.
Shaft juga merupakan tempat semua impeler dan diffuser terpasang.
Casing pompa
Casing/Cover pompa merupakan bagian terluar pompa yang tentunya berfungsi sebagai pelindung semua komponen-komponen pompa di dalamnya.
Diffuser
Sebagaimana pada point no 3, diffuser bekerjasama dengan impeler untuk menyalurkan setiap output impeler 1 menuju impeler berikutnya. Aksi sentrifugal menciptakan energi kinetik bertekanan tinggi sehingga membuat air terdorong secara radial, di situlah fungsi diffuser memusatkan output setiap impeler untuk dijadikan input pada impeler berikutnya. Bahasanya ribet yah. wwkwk,
Sub Pump
Sub pump bekerja seperti chek valve. Ketika pompa hidup, maka air bertekanan akan keluar menekan spring pada sub pump sehingga air bisa keluar dari pompa menuju permukaan. Saat pompa dimatikan, maka spring akan kembali pada posisi semula dan menutup jalur air menuju ke dalam pompa.
Selain itu, fungsi lain dari sub pump juga menjadi solusi dari water hammer. Water hammer adalah kondisi di mana pressure/tekanan balik dari jalur ouput akan masuk menuju pompa ketika pompa dimatikan. Tanpa Sub pump, hal ini akan mengakibatkan impeler menerima tekanan balik dari luar sehingga impeler mudah rusak.
Cara kerja pompa air submersible
Prinsip/cara kerja pompa submersible sedikit berbeda dengan pompa centrifugal biasa. Pada pompa submersible, seluruh body pompa dimasukan ke dalam fluida kerja dalam hal ini sumur bor ataupun kolam air. Dengan design seperti ini, pompa submersible lebih cenderung mendorong fluida tanpa upaya hisap seperti yang terjadi pada pompa sentrifugal biasa. Hal ini juga akan menghindarkan pompa dari kemungkinan pressure negatif pada suction pompa yang mana bisa menyebabkan kavitasi.
Pada pompa sentrifugal biasa, posisi suction dan fluida kerja berada pada posisi berjauhan sehingga akan menyebabkan kemngkinan terjadi tekanan rendah pada sisi hisap. Hal ini akan menyebabkan kavitasi di daerah impeler yang mana akan sangat mengganggu kinerja pompa air.
Agar lebih jelas, simak video berikut ini.
Demikian ya artikel tentang pompa submersible. Semoga bermanfaat.