Sebagian besar pompa air yang beredar di pasaran saat ini sudah menggunakan pressure switch sebagai komponen otomatis bawaan pompa. Akan tetapi tidak semua pompa telah dilengkapi pressure switch dari pabrikannya. Beberapa type pompa air masih ON-OFF secara manual. Hal ini bisa jadi untuk menekan harga ataupun karena memang tidak semua pompa butuh komponen otomatisasi. 

Kali ini kita akan membahas bagaimana cara membuat pompa air manual menjadi otomatis  dengan memasang pressure switch modifikasi.

Baca juga : Cara membalik arah putaran motor pompa air

Seperti yang sudah disinggug di atas, saat ini kebanyakan pompa air kapasitas kecil sudah dilengkapi dengan sistem otomatis ON-OFF yang prinsip kerjanya berdasarkan pada tekanan air pada jalur outlet pompa. Contohnya pompa air merk Shimizu berikut.

Agar pompa air manual bisa ON/OFF secara otomatis, caranya?

Shimizu PS 130-BIT

Pompa air yang satu ini mungkin adalah yang paling banyak digunakan masyarakat pada sumur-sumur dangkal dengan kedalaman sekitar 10 meter an. Selain karena harganya terjangkau, sekitar 600rb an, pompa ini juga dikenal bandel dan tahan lama.

Baca juga : Cara menggunakan 1 pompa untuk 2 rumah menggunakan kontaktor

Coba perhatikan tabung kecil yang saya marking merah pada gambar di atas. Part inilah yang sebenarnya menjadi komponen atomatis bawaan dari pompa air ini. Namanya adalah pressure switch. Sesuai namanya, alat ini bekerja berdasarkan pada tekanan air yang dihasilkan oleh pompa ini ketika beroperasi. Perhatikan gambar berikut.

Agar pompa air manual bisa ON/OFF secara otomatis, caranya?

Pressure switch

Agar pompa air manual bisa ON/OFF secara otomatis, caranya?

Prinsip kerja pressure switch

Jika kita buka cover pressure switch ini, dalem nya kita akan jumpai seperti gambar di atas. Sekarang, coba perhatikan bagian yang saya marking merah. No 1 adalah sisi incoming phase 220 VAC dari PLN, dan yang No 2 adalah keluaran yang menuju kabel phase pada pompa air. Anak panah atas bawah menunjukan bahwa switch ini akan bekerja ke bawah dan ke atas untuk menghubungkan atau memutus aliran daya dari terminal no 1 dan 2. 

Baca juga : Macam-macam sambungan pipa air PVC dan fungsinya

Saat pompa ini dalam kondisi hidup kemudian semua valve keluaran dari jalur pompa air ditutup, maka tekanan pada pompa akan meningkat, seketika itulah spring pada pressure switch ini akan terangkat dan memutus aliran listrik dari terminal no 1 dan 2. Di saat kondisi seperti itu, maka pompa air mati.

Sesaat setelah valve/keran air dibuka, maka tekanan air akan turun sehingga spring kembali ke posisi semula dan terminal 1 dan 2 menjadi terhubung dan pompa akan hidup kembali. Begitu seterusnya.

Seperti itulah sekilas prinsip kerja dari pompa air otomatis Shimizu PS 130 BIT. Nah, bagaimana jika pompa air di rumah kita adalah type manual alias tidak memiliki Pressure switch bawaan pabrik?

Ternyata kita bisa dengan mudah membuatnya sendiri. Tentu dengan catatan kita harus menyediakan Pressure switch seperti di atas, banyak dijual di marketplace. Prinsip kerja nya akan sama dengan Shimizu PS 130 BIT, namun ada sedikit perbedaan. 

Baca juga : Pompa air lemah, debit air keluar kecil? Ini penyebab dan solusinya

Beda nya adalah jika pada PS 130 BIT menggunakan tabung bertekanan (Pressure tank), maka pada PS 128 BIT modifikasi ini tanpa tabung tekanan. Jadi gimana? Apa tidak masalah kalau tanpa tabung tekanan?


Agar pompa air manual bisa ON/OFF secara otomatis, caranya?
Pompa air shimizu PS 128 BIT

Sebelum lanjut, kita jawab dulu pertanyaan tentang tabung tekanan (Pressure Tank) ini.

Shimizu PS 130 BIT

Salah satu perbedaan paling mencolok dari PS 130 dengan PS 128 adalah keberadaan pressure tank nya. Pressure tank pada PS 130 ini seakan menjadi indikator paling jelas bahwa pompa ini adalah type otomatis.

Baca juga : Penyebab pompa air hidup tapi air tidak naik

Lalu apa sih fungsinya dan kenapa pressure tank ini dipasang pada PS 130 BIT?

Jawabannya adalah untuk memberikan tekanan balik (back pressure) ke ruang pompa agar kerja pressure switch menjadi lebih soft (halus) dan stabil.

Kenapa bisa begitu?

Karena di dalam pressure tank ini ternyata memang sudah ada tekanan. Tekanan di dalam pressure tank merupakan tekanan angin dalam sebuah membran. Saat air masuk ke pressure tank dan mulai menekan membran bertekanan ini, maka tekanan dari pompa akan melawanan tekanan membran sehingga tekanan pada ruang pompa akan naik seketika.

Contoh : 

Tekanan pada membran standardnya adalah 2 bar. Pressure switch bekerja memutus daya pada tekanan 4 bar dan terhubung kembali pada tekanan 2 bar. 

Baca juga : Jalur pembuangan mesin cuci bocor? Ini penyebab dan solusinya

Saat tekanan air pada pompa naik dari 0 sampai 2 bar, maka tekanan pada ruang pompa akan menjadi 4 bar (Tekanan membran + tekanan pompa, 2+2 = 4). Saat ini terjadi, maka pompa akan mati karena sudah mencapai tekanan kerja pressure switch yakni 4 bar. 

Point plus nya adalah proses ini akan berlangsung dengan lembut dan stabil karena membran pada pressure tank akan menambah dan mengurangi tekanan secara perlahan.

Itulah sebabnya kenapa pressure tank ini selalu dipasang pada pompa-pompa otomatis yang menggunakan pressure switch.

Baca juga : Otomatis pompa menggunakan floating switch (Pelampung)

Lantas bagaimana dengan pompa air manual yang mau kita bikin jadi otomatis ini? Apakah harus memasang pressure tank?

Tidak harus. Meskipun keberadaan pressure tank ini sangat bagus ketika bekerja dengan pressure switch, nyatanya pressure switch tetap bisa bekerja meskipun tanpa pressure tank. Artinya, tekanan yang dibutuhkan untuk membuat pressure switch ini bekerja nantinya akan berasal dari tekanan pompa saja, tanpa bantuan pressure tank. Meskipun dengan beberapa kekurangan misalnya kurang stabil dan proses on-off yang sedikit lebih kasar. Tapi hal itu tidak masalah selama pompa bekerja dengan baik.

Lalu bagaimana instalasinya?

Untuk memasang pressure switch pada pompa air manual bisa dilakukan dengan 2 cara.

  1. Memasang pressure switch pada jalur pancingan pompa air
  2. Memasang pressure switch pada pipa outlet pompa.

Memasang pressure switch pada lubang pancingan pompa

Cara yang pertama adalah mengorbankan jalur pancingan yang biasanya kita gunakan untuk memancing pompa saat air sulit naik. Pemasangannya seperti gambar di atas. Tutup jalur pancingan dibuka kemudian pressure switch dipasanag pada jalur tersebut.

Saya sendiri tidak menyarankan cara yang pertama ini karena nantinya akan merepotkan ketika pompa butuh pancingan karena air tidak naik.

Memasang pressure switch pada pipa outlet pompa


Yang ke dua adalah memasang pressure switch pada pipa outlet pompa. Pemasangannya seperti di atas. Pada outlet pompa dikasi sambungan Tee sebagai posisi pressure switch terpasang sehingga ia bisa menerima tekanan dari jalur tersebut. Pemasangan seperti ini menurut saya lebih baik karena tidak ada bagian pompa yang mesti dikorbankan. 

Baca juga : Pompa kolam ikan hemat listrik terbaik

Pada akhirnya pilihan kembali kepada pemilik pompa. Mau menggunakan cara pertama silahkan, yang ke 2 juga silahkan. Prinsip kerjanya sama saja, hanya berbeda titik pemasangannya.

Adapaun untuk kelistrikannya yakni sumber tegangan pertama-tama masuk ke incoming pressure switch. Keluaran dari pressure switch kemudian menuju kabel phase pompa. Adapun netral (hitam) dari sumber langsung ke kabel Netral pompa. 

Baca juga : Berapa daya kWh meter untuk AC 1/2, 3/4, 1 dan 2 PK?

Demikian cara modifikasi pompa air manual menjadi otomatis menggunakan pressure switch. Jika ada yang kurang tepat atau kurang jelas, bisa komen di bawah. Terimakasih..

Post Comment